01787 2200313 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001000122084001600132245011000148250002100258300004100279700001800320700002100338700001900359600001800378264003000396336002100426337002600447338002300473650001700496650002100513520090500534990001701439990001701456INLIS00000000097100620250304114906 a0010-0225000021ta250304 g 0 ind  a978-979-8304-80-4 a635.2 a635.2 Pet - aPETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI PRODUKSI BIJI BOTANI BAWANG MERAH / TSS (TRUE SEED OF SHALLOT) /cRINI ROSLIANI aBAHASA INDONESIA a33 hlm. :bIlustrasi ;c10,5 X 15 CM0 aYUSDAR HILMAN0 aNURMALITA WALUYO0 aM. PRAMA YUFDY04aRINI ROSLIANI aLEMBANG :bBALITSA,c2016 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Media 2rdacarrieraVolume 4aBawang Merah 4aBudidaya tanaman aBawang merah merupakan komoditas hortikultura yang termasuk dalam kelompok sayuran prioritas nasional yang mempunyai nilai strategis dan ekonomi tinggi. Kendala utama dalam peningkatan produksi bawang merah ialah tidak adanya jaminan ketersediaan benih bermutu dalam jumlah dan waktu yang diperlukan. Salah satu teknologi yang prospektif untuk dikembangkan dalam rangka mengatasi masalah perbenihan bawang merah nasional adalah penggunaan benih biji botani bawang merah atau True Seed of Shalllot (TSS) Beberapa keunggulan TSS adalah tanaman lebih sehat, nisbah perbanyakan tinggi (1:200) dan daya simpan lama (> 2 tahun). Dengan penggunaan TSS diharapkan penyediaan benih lebih bermutu dan tersedia sepanjang waktu dalam jumlah yang cukup. Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) sebagai institusi di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menghasilkan teknologi produksi TSS. a43752/H/2025 a43753/H/2025